Pengaruh Kebudayaan Barat Terhadap Kebudayaan Indonesia
Pertama-tama perlu diperjelas apa itu kebudayaan barat. Selama ini jika kita mendengar, melihat, atau membaca tentang sesuatu yang kebarat-baratan, pasti kita cenderung berpikir bahwa kebudayaan barat adalah kebudayaan yang terdapat di negara sejenis Amerika, Eropa, atau lebih tepat lagi bangsa Aria atau Arya. Pertanyaan dasar saya kemukakan, mana barat dan timur jika dilihat dari Negara Eropa atau Amerika? Yak tepat sekali barat darinya adalah Asia dan timurnya adalah Afrika dan Asia Tengah. Tetapi jika dipandang dari sudut Asia, sebelah barat adalah Eropa, dan timur adalah Amerika. Lalu bagaimana ini!? x( Prinsip yang harus dipertahankan adalah bahwa Alam semesta tidak pernah memiliki konsep arah barat, timur, utara, dan selatan.
Nah, dengan ini apabila ada pertanyaan atau pernyataan berkaitan dengan kebudayaan barat, haruslah orang bertanya dahulu “barat mana yang anda maksud?”. Meski pun mata kuliah di Fakultas Filsafat UGM ada mata kuliah Filsafat Barat Pra-Modern, Filsafat Barat Modern, dan Filsafat Barat Kontemporer, tetap saja saya kurang sreg dengan penggunaan kata “Barat”. Saya sebenarnya tahu apa itu konsep tentang kebudayaan barat di mata umum, ya seperti yang telah saya sebutkan di atas, tetapi tetap saja istilah ini kurang tepat. Coba saja anda bertanya apakah benar bahwa barat itu benar-benar hanya ditinggali bangsa Arya? Bagaimana konsep arah mata angin ditinjau dari lokasi tempat orang berada? Wah tentu akan pusing! Akan lebih mudah jika anda langsung menyebut Negara atau Apa yang budaya apa yang mempengaruhi sesuatu. Misalnya, wah saya terkena pengaruh kebudayaan Amerika. Jelas kan? Kebudayaan yang dimaksud adalah Kebudayaan Amerika. Sebenarnya sih, orang lebih suka menyebut kebudayaan barat atau western culture atau westernisme dan orang pun mengerti maksudnya, tetapi sebagai orang yang berkecimpung dalam bidang akademis saya wajib memberitahukan dan mengemukakan informasi ini. Penting atau tidak pentingnya terletak dalam bidang akademis, coba saja jika anda dalam studi S2 atau S3 lalu dalam tesis atau disertasi anda sebutkan istilah “kebudayaan barat” saya jamin anda akan ditanya apa itu “kebudayaan barat” pada ujian karya anda.
Tujuan dari tulisan ini adalah mengungkap bahwa apa yang anda ketahui barulah kulit luarnya saja dan masih perlu banyak belajar. Begitu juga dengan saya, saya harap banyak orang yang kritis dan membantah tulisan saya dengan bahasa yang jelas dan tentunya dengan pemikiran yang rasional. Setuju atau tidak yang penting anda paham maksud saya, dengan ini barulah anda bisa mengajukan saran, kritik, atau bahkan dukungan. Inilah yang dikejar dalam bidang akademik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar